jiwa-jiwa mengusung mimpi
berjalan, mengenggam harapan kosong
ritual malam di tepi perapian
wajah tuhan diseonggok batu
angin sayup berbisik
kelak kau menangis dengan kerak yang kau cipta sendiri
(terimakasih pada Helena Adriani. salam takdzim).
No comments:
Post a Comment