Thursday, December 23, 2010

Launching Salon Sastra jilid II dgn tema "IBU"

PENGUMUMAN

kawan2 Salon Sastra, Launching Salon Sastra jilid II dgn tema "IBU" akan diselenggarakan pada :

Hari : JUMAT

Tgl : 24 desember 2010

jam : 19.00 s.d selesai

tmp : Gedung HB Yassin, TIM - Jakarta

Acara : LAUNCHING SALON SASTRA JILID II

Acara terbuka untuk umum. kami harapkan kehadirannya. Trm-ksh.

wslm.

Salon sastra

Tuesday, December 14, 2010

KASIH PENGUMUMAN KASIH

KASIH PENGUMUMAN KASIH

oleh: Hasfa Publisher


TigaBiruSegi
Antologi Puisi Kasih: Tanah Air Udara

Puisi sejak riwayatnya yang paling usang adalah dunia tersingkir, dunia tercibir.
Demikian Damhuri Muhammad dalam pengantar buku Luka Mata, buku sajak Hasan Aspahani.
Puisi pula yang telah menjadi medium terluar ketika kedahsyatan menerpa seseorang.
Demikianlah pula ketika bencana alam di tiga sudut bumi nusantara menuliskan puisinya.
Dan mereka, para penulis yang mengirimkan puisinya, telah menuliskannya kembali menjadi untuk, apa yang disebut Damhuri sebagai "menghembuskan gairah epistemologi". Jika kini puisi-puisi ini menjadi buku yang terbaca, itu karena puisi telah menjadi kasih karena bencana tak boleh hanya lara sendiri.

Sebagai antologi, keberagaman menjadi dimensi yang menguatkan buku ini yang didedikasikan sepenuhnya untuk bencana yang tak hanya sampai pada simpati. Tetapi ingin menjadi saksi, bahwa puisi menjadi kasih yang nyata dalam kata dan tindakan.

Tentu saja, kami mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang telah berpartisipasi dalam proses lahirnya buku TigaBiruSegi : Antologi Puisi Kasih: Tanah Air Udara (TBS), kepada para penulis yang telah mengirimkan naskahnya. Tidak ada imbalan, tidak ada iming-iming honor besar. Saya kira, teman-teman bahkan tanpa pamrih ketika mengirimkan karya. Percaya, ini akan menjadi sumbang sih yang sangat berharga.

Apalagi, hasil keuntungan dari penjualan buku ini, nantinya akan disumbangkan untuk korban bencana di negeri kita. Semoga, ketika buku ini diluncurkan dalam beberapa hari kedepan, masyarakat akan menyambut dengan antusia tinggi. Sampai disini, partisipasi teman-teman akan menjadi sangat berarti. Bahkan, mudah-mudahan abadi.

Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan diskusi, akhirnya diputuskan, kami memilih 50 karya ini dari total 327 puisi yang telah ditulis oleh 176 penulis.:

Rangga Umara Nh
Tanah yang Pucat
 

Eka Diyah A
Rakaat Embun untuk Yusuf

Minie Kholik
Ornamen Perih Di Etalase Izroil

Jun Nizami
Jendela Sebuah Kereta

Abah Rindu
Kabut di Yogyakarta

Nonik Sastrowihardjo
Hujan Sunyi

Riya Wati
Sirna

Yuka Fainka
Di Tanah Ini, Nasip Berderak

Btara Kawi
Naskah Air:
Cerita Tirta Menggejala

Dudi Azrian Onemata BackRy
Pernahkah Kau Bayangkan?

Rizky Bagoes Alam
Alunan Nasib


Andrea Bayu Aji S
Bencana Merapi

Nafisatul W
Kami Berduka, Kami Tersenyum

Nella S Wulan
Rahasia Bandang


Mieny AngelDialog : Alam

Dini Kaeka Sari
untukmu


Suguh Kurniawan
Kereta Penghabisan


Husen Arifin
Seribu Ketakutanku


Hadi Santosa
Sabda Alam

Moh Mahfudz Af
Nyala Api Di Bukit Selatan

Roby Aji
Cenayang Wasior

Adryan Yahya
Nyanyian Luka Tanah, Air Dan Udara

Abu Sufyan
Gusti Allah, Kami Mesti Bertafakur

Nazar Shah Alam
Mentawai

Up's Lail
Jiwa Terpilih

Syahdaka Musyfiq Abadaka
Dauh

Fitri Amaliyah Batubara
Rabb-mu Tidak Pergi

Binta El Mamba
Lensa Dan Sketsa Wajah Bocah

Ganjar Sudibyo
Melankolia Merapi: Amnesia Para Gemuruh Pagi

Pringadi Abdi Surya
Tiga Senandika

Haya Aliya Zaki
Suatu Siang di Rumah Makan

Biolen Fernando Sinaga
S(tu)di (Ba)nding

Arif Fitra Kurniawan
Mahar Seorang Lelaki Di Pos Pengungsi

Muhammad Haddiy
Gedoran

Mutaminah Sang Penulis
Aku Hanya Terbahak

Khoer Jurzani
Cacing

Ziyan Setya
Bentang Izrail

Sarah El Zohrah
Sajak Reofilia

Raditya Usra
Masih Ada Hari Esok.

Eros Rosita
Bila Tiba Saatnya Kita Bersua

Mahatma Muhammad
serumpun saturupa sebangsa saturasa

Hylla Shane Gerhana
Aku Mencari Jawab

Moh. Ghufron Cholid
PENGUNGSIAN

Yully Riswati
Gelombang Cinta

Nessa MetaKartika
Hidup Tak Terbatas Di Sini

Lamhot Susanti Saragih
Tentang Kekasihku Di Televisi

Inung Imtihani
Alif-ba-ta

Mardhatillah Syafaruiza Syah
Burung Bernyanyi

Arther Panther Olli
Di Timur yang Jauh, Umurku Kian Berjamur, Dik!

Evanda
Larutku Bersamamu

Catatan penting dari kami, banyak sekali puisi yang excellent tetapi maaf sekali terpaksa tidak bisa kami sertakan semua. Karena hanya 50 judul saja, dan inginnya memberikan pusparagam dalam berbagai elemennya. Kami juga menyertakan beberapa puisi sederhana (antara lain karya dari dua bocah korban bencana) sebagai wakil dari keberagaman yang menjadi misi kasih ini. Semoga menjawab kepenasaranan teman-teman mengapa begini mengapa begitu.

Kami juga akan menuliskan 176 nama penulis yang telah ikut berpatisipasi dalam event ini ke dalam buku TBS sebagai bentuk apresiasi dan terimakasih kami yang tak terhingga.

Insya Allah, mudah-mudahan buku TBS akan terbit sekitar akhir Januari 2011.
Seluruh keuntungan penjualan buku TBS akan disumbangkan bagi korban bencana.
Melengkapi sumbangsih ini, kami juga memberi kesempatan untuk (lagi-lagi) menyumbang melalui pembelian kaos TBS yang kami produksi dengan jumlah terbatas, hanya 50 kaos @Rp. 70.000,-. Dengan membeli kaos ini, berarti saudara juga ikut menyumbang 500ribu dari keuntungan penjualan kaos bagi korban bencana.. Silahkan inbox ke fb HP : nama/jumlah kaos/ukuran kaos/alamat pengiriman
Semoga kasih dan sumbangsih ini akan bermanfaat bagi saudara-saudara kita.
Sekali lagi. Terima kasih. Kasih terima.

Salam Kasih dan Kebaruan
Hasfa Publisher

nb:
Kami akhirnya mengundi siapa yang mendapatkan buku Crazmo dan Setan 911, here they are: Lail dan Husen Arifin.
Dengan cara yang sama, Btara Kawi dapat buku Kencantren-persembahan terbaru dari Hasfa Publisher.

oh ya, Bagaimana jika puisi-puisi lainnya kita publish dalam bentuk e-book, teman-teman? Await your kindest respond :)

Monday, December 13, 2010

SURAMADU

Langit meramaikan warna di balik punggungmu
Laut mengantarkan kapal-kapal pada dermaganya

Angin mengidungkan segala kepergian yang
Tak pernah direncanakan.

Tak ada yang tinggal setelah kau kokoh berdiri
Selain wajah dungu pulau yang mulai tua,
Pulau tempat tubuh-tubuh kecil menyabitkan mimpi.

Seperti apa kau petakan destinasi,
Setelah ladang garam ibu kami sejengkal lagi?

Bandung, 12 Dec 2010

Stasiun Keberangkatan

Sejenak kita berbicara tentang wajah cemas
di stasiun dan tiang-tiang yang tak lelah berdiri di tubuhnya.
Kreta-kreta diberangkatkan, kita tetap berdiri di sini
walau pertemuan entah berpulang kemana?
Pluit panjang tak memberi tanda apa pun
selain kecemasan yang tak tertafsirkan.
Kadang kita harus berlari mengejar kreta yang cepat pergi
Kadang tetap di stasiun ini, menunggu setiap keberangkatan, dan
musimmusim belum usai digenapkan.

“Akankah kita pernah kembali di sini?” katamu.

Aku tak perlu menjawab, karena kedatangan
kita bukan sebuah pertanyaan.

Bertemu dan berpisah bukan suatu yang harus disesalkan,
karena cinta lebih abadi dari segalanya.

Bandung, 13 Dec 2010


Monday, December 6, 2010

ST Bogor

Di bangku bisu ini,
Adakah tawa yang lahir dari pertemuan
Atau tangis dari wajah yang hilang


st bogor, 05 Dec 2010