Sunday, August 26, 2012

Jejak

Pada setiap langkah yang terlepas, ingin kucipta jejak paling berarti bagimu, lalu, lahirlah hanya nama kita di waktu-waktu terasing sekali pun

Saturday, August 11, 2012

Kota 32+1

lama aku menantimu, hingga
bulan pecah di ujung purnama
Kekallah ia yang punya segala keindahan
Menangislah ia yang taksempat berenang di mata kekasihnya
Musimmusim tiba tanpa penanda
Bagai kreta tanpa persinggahan.
Kosong
lukaluka mengutukku, bernyanyi
dilalap kobaran birunya langit, sepi
begitu dingin, mengabarkan tentang
kota mati dan kealpaan tubuhmu.

Berilah aku kepastian sekali saja,

sayupsayup angin berbisik.
Aku hanya diam. Geming
Kreta itu melengking teramat kelam
Melepas slubung waktu yang tertinggal
Tanpa lagu, tanpa bisikan, tanpa
gelas anggur peninggalanmu
sekaratlah tubuh sunyi yang tertinggal.

Usah melukai jantungmu. Kedatangan
adalah impian, kepergian adalah sebuah jalan.

Burungburung berlabuh seperti kurcaci
Sementara kebersamaan segera lepas
bersama gesekan biola. Kotaku dan kotamu
mati, dan tiada.