Untuk sahabatku, Yazid Musyafa
Kita adalah perulangan kata
dari tumit tumit lama
Setiap pijak akan mencipta tapak yang sama
Kita adalah nama yang menganak dirahim bumi
Selama belum lahir, kasat mata matahari lah
yang mencipta kelamin
Hei, sahabat
Hidup, merupa bola resah diruncing nasib
atau bumi membuat langit tak bertempat:
Kadang di atas kadang di bawah
Jangan risau dengan kelelahan atau kegundahan, karena
disana selalu ada doa-doa yang dapat kita semai
seperti nama kita yang tak pernah dilahirkan tapi diciptakan
Sahabatku !
Aku ingin jadi bintang yang menemani bulanmu bersinar
bukan matahari yang membuatmu legam
Dan semoga tak ada jarak dan arah yang melahirkan kata:
Atas, Bawah
Aku hanya ingin lelap di kantongkantong matamu, sahabat,
agar selalu terjaga bila setiap kedua matamu mengejap
karena disitu, matamu, dan aku, tak lagi mengenal sebuah jarak
Bukankah persahabatan itu tanpa jarak? Atau warna yang membedakan?
Bangunkan aku jika aku lelap tidur, pun begitu sebaliknya.
Kota mungil 06 April 2010
No comments:
Post a Comment