Tuesday, November 2, 2010

Sore Tadi Kampungku Menangis

Sore tadi
Kampungku menangis
Dadanya luka
Jembatan memanjang diam-diam
Merobek dadanya begitu kejam.

“O, malam, kepadamu aku bertanya,
kemana kucari budaya
Yang kian hilang bersama timah dan
Minyak tanah yang terjual?”

Duh, masih adakah keceriaan dulu
Dimana bocah-bocah menghijaukan tubuhnya
Di pematang sawah, di ladang-ladang
Kemudian lelap dengan dongeng yang belum usai
di ceritakan

Sore tadi
Kampungku menangis
Ia tak mampu menjaring wajah-wajah asing yang
Gemar melarutkan isi perutnya
Ia tak mampu mencegah
Rumah Tuhan jadi sunyi, sekarat dan, mati.

Lindungi.


Jakarta, 2 Nov 2010

  • jembatan memanjang: Suramadu

No comments:

Post a Comment