Thursday, September 16, 2010

Sajak Buat Ayah dan Mama

AYAH
Aku mengenal suara dazan
Yang kau tiup saat aku masih merah
Aku mendengar saat Kau merajam waktu
hingga tanpa nama
ketika gelisahmu belum juga tunai

   “menangislah yang kencang, biar suaramu cepat gelegar
    kelak waktu-waktu akan menjemputmu lebih cepat
    daripada uban yang berebut tumbuh di kepalamu,” katamu.

MAMA
Lihatlah,ma
Tak ada lagi genang embun
di sudut mataku
Seperti saat ketika dulu
kau ganti air susuku dengan
dongeng pangeran berkuda putih
yang gagah mengangkat pedang
ke medan perang
hanya ada doa serupa dongeng
membuatku berjalan
dan berlari hingga hari ini

Jakarta, 16 Sep 2010


No comments:

Post a Comment