Pada setiap langkah yang terlepas, ingin kucipta jejak paling berarti bagimu, lalu, lahirlah hanya nama kita di waktu-waktu terasing sekali pun
Thursday, September 23, 2010
Kapal Ferry, Kamal dan Tanjung Perak
Ini adalah salahsatu gambar kapal ferry yang beroprasi di penyebrangan antara Tanjung Perak dan Kamal Madura. Jarak tempuh antara Tanjung perak ke Kamal Madura, lebih kurang, 5km. (riset amatir) hehe
Dulu ketika kecil aku ingin sekali menaikinya anggap saja seperti sekarang ingin naik kapal pesiar lah, kurang lebih. Setiap Ayah mau keluar pulau, aku selalu merengek ingin ikut, tapi entah apa alasannya niatku itu selalu terpatahkan dengan iming-iming Ayah,” Nak, nanti kalau Ayah pulang, Ayah belikan mubil-mubilan yang bisa jalan sendiri”. Ya! walau kecewa tapi setidaknya aku akan memiliki mubil-mobilan bagus sepulang Ayah. Karena selama ini aku hanya punya mobil-mobilan yang terbuat dari kayu dan empat bannya terbuat dari sandal bekas yang di buatkan pamanku. Hehe menyedihkan
Hingga akhirnya pada satu waktu kalau gak salah aku masih kelas 5 SD, dan kelas 5 Ibtida’iyah, aku dan teman-teman sekolah Ibtida’iyah diajak Guru Bantu (GT) ikut ramai-ramai ke kampung asalnya Pasuruan.
Dih! Ada kisah menarik saat malam menjelang keberangkatan kami ke Pasuruan, kami dan teman-teman tidak tidur semalaman lho! Aku sendiri membayangkan, bagaimana ya rasanya naik kapal, naik bus, yang selama ini hanya melintas disetiap mimpi indahku?
Sesampainya diatas kapal, aku dan teman-teman muter-muter mengelilingi kapal sampai kepojok paling ujung sekalipun. Disana aku berpikir dengan porsi pikiranku yang masih kecil, :kok bisa ya kapal ini membawa puluhan kendaraan seperti bus,truk,sepeda motor dll? Huh, dasar orang kampong! Hehe
Sekitar 15 menit kapal ferry akan segera merapat ke dermaga tanjung perak, suara adzan mulai terdengar, warna senja tlah terbenam di laut barat. Kulihat di tengah laut banyak lampu-lampu beberapa kapal kejap-kejap dengan begitu indahnya. Di tepi kapal kusaksikan muda-mudi sedang asyik bercanda dengan pasangannya masing masing. Ada juga anak kecil berteriak sambil tertawa riang setelah minta diangkat oleh Ayahnya. Di tepi barat Dermaga kapal Pelni dengan gagah dan megahnya sedang sandara menunggu jadwal keberangkatannya. Duh, pokoknya saat itu happy habis deh. Tak ingin rasanya cepat-cepat sampai ke dermaga. Tapi harus bagaimana lagi, wong bukan aku yang punya kapal?
Kalau sekarang kapal ferry penyebrangan Tanjung perak dan Kamal Madura, sudah berubah lebih bagus dan indah. Lihat saja, di pintu masuk ada dua cewewk cantik yang selalu menyambut. Dari dalam kapal kita bias melihat banyak pemandangan yang indah-indah seperti jembatan SURAMADU yang panjang membentang,
dan kita dapat melihat MONUMEN JALESVEVA JAYAMAHE.
Yang paling senang adalah melihat dan sekaligus masuk ke monumen JALESVEVA JAYAMAHE. Monumen ini terletak di ujung Utara Surabaya (Tanjung Perak), terdiri dari patung setinggi 30,6 meter, berdiri tegak di atas gedung kokoh setinggi 30 meter. Jadi monumen iniketinggiannya 60,5 m.
Patung ini menggambarkan seorang Perwira TNI Angkatan Laut (kolonel) lengkap dengan pedang kehormatannya, berdiri tegak menatap ke arah laut dengan penuh keyakinan dan kesungguhan siap menerjang ombak dan menempuh badai menuju arah yang telah ditunjukkan yaitu cita-cita bangsa Indonesia.
Jakarta, 24 Sep 2010
Labels:
Perjalanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Monumen itu adalah patung terbesar ketiga di dunia
ReplyDeleteohya? tapi u gak tahu namanya?hehe
ReplyDelete