AKU INGIN NUANSA UNGU DI HARI PERNIKAHAN
Haruskah aku berhenti menginginkanmu, kekasihku.
bahkan Frissa, teman dekatnya, tidak tahu di mana ia berada. namun sedikit pun aku tak pernah berhenti untuk terus mencari keberadaannya. sekitar dua tahun lalu dia rsign dari sini, stelah itu dia tidk pernah memberi kabar keberadaannya atau pun kabarnya, kata Afrilia, teman sekantornya.
Pelan-pel...an aku bangkit dari tempat tidurku dan melangkah menuju jendela hotel wiyugra persada tempatku menginap. Meski suasana kota jakarta mulai gelap namun masih bisa kulihat dari lantai tiga hotel; jejeran gedung dan petak-petak banguna yg belum jadi. Jauh di sana terhampar luas lampu-lampu kota bagai kunang-kunang bertebaran di sawah ketika musim panen. Mungkinkah kau salahsatu penghuni bangunan berlampu itu, Starla? Rumah bernomor 82 tempat mimpi pertamaku datang dan kau menyambutku dengan leleh air mata kebahagiaan, ternyata sudah dihuni orang lain.
''aku ingin nuansa ungu di acara pernikahan kita nanti, lalu diselingi lagu-lagu romantis dan puisi-puisi,'' pintamu.
aku mengangguk seraya berucap :''setelah nanti aku sukses, aku akan datang kepadamu, dan kita bahagia sampai anak dan cucu kita tua.''
Kini aku punya semuanya. Aku pemilik empat restauran di surabaya, dan saat ini sedang merintis usaha lain termasuk dua sorum mobil di Bandung.
''ini demi kamu ,Starla.''
aku lirik jam dinding menunjukkan pukul =04:55, sebentar, teman, aku shalat subuh dulu, nanti aku ceritakan semuanya kepadamu.