Wednesday, June 23, 2010

Terpangkasnya Hak Jelata

Ketika malam dan
langit pesta warna perak bulan
Tubuh kelabu merebus airmata
di tungku bisu tak bertuan.
Gunung gunung meratap,
Bumi menangis, lautpun
menderu begitu dahsyat!
Siapalagi menggelepar dikubang luka?
setelah pedang sipenguasa memangkas
hak jelata
tanpa sisa

Kami
rindu kembali Matahari
tiba di tangan tanpa melihat warna

Masihkah?

Bandung, 15 June 2010

No comments:

Post a Comment