Inilah engkau matahari dalam pertapaanku
Tongkat-tongkat yang hilang melepas pijakan menuju surga
Yang pernah kita buat sebagai persinggahan
bara itu tak pernah padam mengalir di wajahmu menjadi lautan, lautan dimana bidadari bersemayam.
Di sini aku seperti malaikat terbuang, melukis wajahmu dengan tetesan darah yang tercabut dari jantungku
engkau tajam menatapku tidak mengerti bagaimana cara membunuhku
sekali saja lihatlah mataku yang tanpa dendam
Harihariku lebih fana dari mimpi
Tanpamu dunia ini bukan apaapa
aku tak ingin apaapa sebelum tuhan memanggilku
Aku ingin terbaring dengan lukisan ini yang tumbuh menjadi sayap di punggungku.
Tuhan tak pernah mengajari apaapa melebihi keabadianmu
Tuhan tak pernah memberi alasan apaapa atas kepergianmu
14Juli2015mdr
Tongkat-tongkat yang hilang melepas pijakan menuju surga
Yang pernah kita buat sebagai persinggahan
bara itu tak pernah padam mengalir di wajahmu menjadi lautan, lautan dimana bidadari bersemayam.
Di sini aku seperti malaikat terbuang, melukis wajahmu dengan tetesan darah yang tercabut dari jantungku
engkau tajam menatapku tidak mengerti bagaimana cara membunuhku
sekali saja lihatlah mataku yang tanpa dendam
Harihariku lebih fana dari mimpi
Tanpamu dunia ini bukan apaapa
aku tak ingin apaapa sebelum tuhan memanggilku
Aku ingin terbaring dengan lukisan ini yang tumbuh menjadi sayap di punggungku.
Tuhan tak pernah mengajari apaapa melebihi keabadianmu
Tuhan tak pernah memberi alasan apaapa atas kepergianmu
14Juli2015mdr
No comments:
Post a Comment