Desember yang Patah
hujan turun pelanpelan,
Karam dan tenggelam
di tengah ramainya kota
Malam tadi, mimpi menulis banyak tentang kita
:kunangkunang ramai menusuk malam
menari di antara cahaya menyibak petang.
Starla
Waktu sperti tiada di keningmu
sekarat diantara detak jam yang terus berputar.
Aku ingin datang sebagai waktu
Mengantar kembali pada wajah kanakkanakmu.
Meski dengan kaki tak sempurna.
Tak pernah kutemui senyum paling indah,
Tak pernah kutahu arti luka,
Tak pernah kutahu arti cinta,
sampai ketemu kamu.
Starla
Kau slalu bertanya
Tentang desembar yang akan patah, waktu yang akan punah
Kita akan lahir dengan doadoa yang tertunda,
Kita akan hadir sebagai dua aurora paling indah, jawabku
Hari kedua melepas sobekan kisah begitu saja
Kita telan gelisah sekenanya
Dan membiarkan waktu merajutnya.
No comments:
Post a Comment