Arter Panther Olii
mari pecahkan kopi hitam di gelas ini
asap rokok mengarak bongkahan-bongkahan kecil
dalam kepalaku
kukisahkan kisah kecil untukmu;
tentang kesetiaan, tentang anak burung yang lekas disapih,
pabrik-pabrik berkeliaran di otakku
belati apa yang sedang kau asah malam tadi?
ketika seluruh rasa belum siap kau tikam.
Sudahlah... itu hanya cloteh kecil.
kopi kita masih setengah. Mari teguk kembali
Setelah semua tiada, kita menangis lalu tertawa.
malamku mulai betina. kita setubuhi bersama sampai sekarat
berita apa yang lebih sadis nanti
Ketika loyalitas menjadi kesia-siaan?
No comments:
Post a Comment