oleh: Hasfa Publisher
TigaBiruSegi
Antologi Puisi Kasih: Tanah Air Udara
Puisi sejak riwayatnya yang paling usang adalah dunia tersingkir, dunia tercibir.
Demikian Damhuri Muhammad dalam pengantar buku Luka Mata, buku sajak Hasan Aspahani.
Puisi pula yang telah menjadi medium terluar ketika kedahsyatan menerpa seseorang.
Demikianlah pula ketika bencana alam di tiga sudut bumi nusantara menuliskan puisinya.
Dan mereka, para penulis yang mengirimkan puisinya, telah menuliskannya kembali menjadi untuk, apa yang disebut Damhuri sebagai "menghembuskan gairah epistemologi". Jika kini puisi-puisi ini menjadi buku yang terbaca, itu karena puisi telah menjadi kasih karena bencana tak boleh hanya lara sendiri.
Sebagai antologi, keberagaman menjadi dimensi yang menguatkan buku ini yang didedikasikan sepenuhnya untuk bencana yang tak hanya sampai pada simpati. Tetapi ingin menjadi saksi, bahwa puisi menjadi kasih yang nyata dalam kata dan tindakan.
Tentu saja, kami mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang telah berpartisipasi dalam proses lahirnya buku TigaBiruSegi : Antologi Puisi Kasih: Tanah Air Udara (TBS), kepada para penulis yang telah mengirimkan naskahnya. Tidak ada imbalan, tidak ada iming-iming honor besar. Saya kira, teman-teman bahkan tanpa pamrih ketika mengirimkan karya. Percaya, ini akan menjadi sumbang sih yang sangat berharga.
Apalagi, hasil keuntungan dari penjualan buku ini, nantinya akan disumbangkan untuk korban bencana di negeri kita. Semoga, ketika buku ini diluncurkan dalam beberapa hari kedepan, masyarakat akan menyambut dengan antusia tinggi. Sampai disini, partisipasi teman-teman akan menjadi sangat berarti. Bahkan, mudah-mudahan abadi.
Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan diskusi, akhirnya diputuskan, kami memilih 50 karya ini dari total 327 puisi yang telah ditulis oleh 176 penulis.:
Rangga Umara Nh
Tanah yang Pucat
Eka Diyah A
Rakaat Embun untuk Yusuf
Minie Kholik
Ornamen Perih Di Etalase Izroil
Jun Nizami
Jendela Sebuah Kereta
Abah Rindu
Kabut di Yogyakarta
Nonik Sastrowihardjo
Hujan Sunyi
Riya Wati
Sirna
Yuka Fainka
Di Tanah Ini, Nasip Berderak
Btara Kawi
Naskah Air:
Cerita Tirta Menggejala
Dudi Azrian Onemata BackRy
Pernahkah Kau Bayangkan?
Rizky Bagoes Alam
Alunan Nasib
Andrea Bayu Aji S
Bencana Merapi
Nafisatul W
Kami Berduka, Kami Tersenyum
Nella S Wulan
Rahasia Bandang
Mieny AngelDialog : Alam
Dini Kaeka Sari
untukmu
Suguh Kurniawan
Kereta Penghabisan
Husen Arifin
Seribu Ketakutanku
Hadi Santosa
Sabda Alam
Moh Mahfudz Af
Nyala Api Di Bukit Selatan
Roby Aji
Cenayang Wasior
Adryan Yahya
Nyanyian Luka Tanah, Air Dan Udara
Abu Sufyan
Gusti Allah, Kami Mesti Bertafakur
Nazar Shah Alam
Mentawai
Up's Lail
Jiwa Terpilih
Syahdaka Musyfiq Abadaka
Dauh
Fitri Amaliyah Batubara
Rabb-mu Tidak Pergi
Binta El Mamba
Lensa Dan Sketsa Wajah Bocah
Ganjar Sudibyo
Melankolia Merapi: Amnesia Para Gemuruh Pagi
Pringadi Abdi Surya
Tiga Senandika
Haya Aliya Zaki
Suatu Siang di Rumah Makan
Biolen Fernando Sinaga
S(tu)di (Ba)nding
Arif Fitra Kurniawan
Mahar Seorang Lelaki Di Pos Pengungsi
Muhammad Haddiy
Gedoran
Mutaminah Sang Penulis
Aku Hanya Terbahak
Khoer Jurzani
Cacing
Ziyan Setya
Bentang Izrail
Sarah El Zohrah
Sajak Reofilia
Raditya Usra
Masih Ada Hari Esok.
Eros Rosita
Bila Tiba Saatnya Kita Bersua
Mahatma Muhammad
serumpun saturupa sebangsa saturasa
Hylla Shane Gerhana
Aku Mencari Jawab
Moh. Ghufron Cholid
PENGUNGSIAN
Yully Riswati
Gelombang Cinta
Nessa MetaKartika
Hidup Tak Terbatas Di Sini
Lamhot Susanti Saragih
Tentang Kekasihku Di Televisi
Inung Imtihani
Alif-ba-ta
Mardhatillah Syafaruiza Syah
Burung Bernyanyi
Arther Panther Olli
Di Timur yang Jauh, Umurku Kian Berjamur, Dik!
Evanda
Larutku Bersamamu
Catatan penting dari kami, banyak sekali puisi yang excellent tetapi maaf sekali terpaksa tidak bisa kami sertakan semua. Karena hanya 50 judul saja, dan inginnya memberikan pusparagam dalam berbagai elemennya. Kami juga menyertakan beberapa puisi sederhana (antara lain karya dari dua bocah korban bencana) sebagai wakil dari keberagaman yang menjadi misi kasih ini. Semoga menjawab kepenasaranan teman-teman mengapa begini mengapa begitu.
Kami juga akan menuliskan 176 nama penulis yang telah ikut berpatisipasi dalam event ini ke dalam buku TBS sebagai bentuk apresiasi dan terimakasih kami yang tak terhingga.
Insya Allah, mudah-mudahan buku TBS akan terbit sekitar akhir Januari 2011.
Seluruh keuntungan penjualan buku TBS akan disumbangkan bagi korban bencana.
Melengkapi sumbangsih ini, kami juga memberi kesempatan untuk (lagi-lagi) menyumbang melalui pembelian kaos TBS yang kami produksi dengan jumlah terbatas, hanya 50 kaos @Rp. 70.000,-. Dengan membeli kaos ini, berarti saudara juga ikut menyumbang 500ribu dari keuntungan penjualan kaos bagi korban bencana.. Silahkan inbox ke fb HP : nama/jumlah kaos/ukuran kaos/alamat pengiriman
Semoga kasih dan sumbangsih ini akan bermanfaat bagi saudara-saudara kita.
Sekali lagi. Terima kasih. Kasih terima.
Salam Kasih dan Kebaruan
Hasfa Publisher
nb:
Kami akhirnya mengundi siapa yang mendapatkan buku Crazmo dan Setan 911, here they are: Lail dan Husen Arifin.
Dengan cara yang sama, Btara Kawi dapat buku Kencantren-persembahan terbaru dari Hasfa Publisher.
oh ya, Bagaimana jika puisi-puisi lainnya kita publish dalam bentuk e-book, teman-teman? Await your kindest respond :)
ini yang acara radja Ketjil kan ya :) untuk yang tidak lolos dibuat e-book ok juga ... semangat... (nenny makmun)
ReplyDeleteini hanya yg masuk seleksi 50 itu lho,mbk..
ReplyDelete