Shaina
jika hendak kau tahu
tentang kelahiran yang tertunda
maka ialah sosok ibumu
tlah lama ia menganak di batubatu,
diantara kerumitan hidup yang aku genggam.
dari balik pintu ia
menggambarkan
betapa manis senyummu
ketika kau bisa berlari dan tibatiba
memamerkan boneka kecil dari balik punggungmu
''ibu takkan datang, ia terlambat melahirkanku.
ibu lebih cepat pergi, sebelum ayah
menitip benih dirahimnya''.
''nak, hidup memang harus memilih.
datang dan pergi adalah dua kenyataan yang tak bisa kita pungkiri.
tanpa dia, atau aku, kau tetap lahir, lalu membawa kabar yang tertunda
tentang kesucian cinta, dan, ketulusan.''
kemarilah, Shaina, duduklah bersamaku
malam ini hilang begitu cepat
matahari sebentar lagi akan menuliskan
tentang keindahan wajah ibumu. sinar yang mengambang pelanpelan
itu adalah ibumu
yang sedang tersenyum melihat kita.
Mendekatlah, shaina
Shaina, kamu begitu indah,sayang...