Sang Pelaut
Kau bertanya tentang jaring dan kail di lenganku
Kau bertanya tentang musyafir malam seribu.
Itulah aku.
Kau bertanya tentang anak yang menggiring badai
Menjadi teman, dan laut sebagai rumah.
Itulah aku.
Aku terus mengayuh prahu ini sampai ke ujung purnama
di sana tempat malaikat-malaikat tertanam, katanya
di sana tempat malaikat-malaikat menyihir negri menjadi lakilaki.
Aku terus mengayuh prahu ini sampai negriku tak kau kawini
Sampai nyata laut bergaris adalah milik kami
Sampai nyata pulau ini tak terjual lagi.
bandung, 2011
No comments:
Post a Comment